By: Dr. Marsigit, M.A
Reviewed by: Nafian Nurul Aziz (09301249005)
Pada siswa pendidikan daasar dan menengah pemerintah berkomitmen untuk menerapkan kurikulum berbasis sekolah (KTSP) yang menggabungkan atara kompetensi siswa dan proses belajar siswa. Dalam mendukung kompetensi dasar tersebut pemerintah juga mengembangkan pengajaran konstektual (CTL). Untuk merealisasikan pemerintah mendorong para guru mengembangkan kecakapan hidup siswa dengan menggunakan lingkungan dalam mendukung kegiatan siswa. Ruang lingkup matematika : bilangan, geometri, pengukuran dan menganalisis data. Kompetensi yang harus dimiliki siswa meliputi afektif, kognitif, dan psikomotor.
Pelajaran matematika menurut isi dari kurikulum berbasis sekolah adalah ilmu universal dan merupakan dasar dari ilmu-ilmu yang lain. Prestasi dari mata pelajaran lainya merupakan efek dari prestasi yang baik dalam matematika. Dalam matematika siswa diajari ketrampilan pemecahan masalah yang mencakup masalah terbuka maupun tertutup. Tidak cukup dengan ketrampilan tetapi juga kreatif untuk mengembangkan banyak cara dan alternatif untuk memperkirakan hasilnya. Pada matematika dasar disarankan guru mengajar dengan memberikan kesempatan kepada siswa mengidentifikasi masalah matematika secara konstektual dan realistis. Pendekatan konstektual dan realistis itu bisa mendoring pemikiran matematika di sekolah dasar dengan tujuan agar siswa langkah demi se-langkah belajar dan menguasai matematika. Guru juga peerlu mengembangkan sumber daya seperti teknologi informasi, alat bantu pengajaran dan media lainnya.
Tujuan belajar matematika pada khususnya adalah:
1. Untuk memahami konsep matematika, menjelaskan hubungan antara konsep dan menerapkannya untuk memecahkan masalah secara akurat dan efisiaen.
2. untuk mengembangkan keterampilan berpikir untuk mempelajari pola dan karakteristik matematika, untuk memanipulasi mereka untuk menggeneralisasi, untuk bukti dan untuk menjelaskan ide-ide dan proposisi matematika.
3. untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang mencakup memahami masalah, menguraikan model mathmatical, memecahkan mereka dan memperkirakan hasil.
4. mengkomunikasikan ide-ide matematika dengan menggunakan simbol, tabel, diagram dan media lainnya.
5. untuk mengembangkan apresiasi dari penggunaan matematika dalam Lifes harian, keingintahuan, pertimbangan, dan kemauan untuk belajar matematika serta tangguh dan percaya diri.
Dua point tentang pandangan matematika yang harus dihubungkan ke realitas dan matematika sebagai aktivitas manusia yaitu:
a. Matematika harus deket dengan anak dan relefan dengan setiap kehidupan sehari-hari. Itu artinya konteks yang disampaikan kepada siswa berupa dunia nyata.
b. Menekankan Gagasan matematika sebagai aktivitas manusia . dimana siswa dapat mengalami proses yang sama dengan proses yang diciptakan matematika
.
Pelajaran matematika yang dirancang dalam pendekatanrelistis harus mewakili karakteristik tentang bagaimana siswa melakukan matematikasation.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar