Ilmu
merupakan pegangan untuk menembus ruang dan waktu. Karena ilmu yang menunjukkan
tingkat derajad manusia. Ilmu ikhlas hanya ada pada diri kita masing-masing di
karenakan pengalaman yang berbeda-beda. Pengalaman hidup menciptakan psikologi
diri yang tingkatannya berbeda tergantung seberapa berat ujian yang dijalani
seseorang. Ikhlas itu ada bermacam-macam diantaranya Ikhlas dalam berpikir
dapat mempermudah masuknya pengetahuan yang didahului dengan ikhlas dalam
bertanya, ikhlas menerima keadaan. ikhlas adalah anti-tesis dari prejudice,
sedangkan prejudice adalah pengetahuan itu sendiri. Kenyataan merupakan yang
ada dan yang sudah dijalani. Kenyataan terbesar adalah kita diciptakan sebagai
manusia yang diberi akal, pikiran dan nurani. Bersyukur merupakan jawaban kita
terhadap nikmat yang luar biasa yang selalu dilimpahkan kepada kita. Bersyukur
merupakan salah satu dari ungkapan diri untuk menerima nikmat yang diberikan. kesempatan
itu tidak datang dua kali. dan kita, harus memanfaatkannya ketika ia datang, dg
sebaik-baiknya. hati adalah pangkal dari akhlak yang menentukan siapa kita.
jika hati kita baik, maka baik pula akhlak kita. tetapi jika ia buruk, maka
seperti itulah akhlak kita.
Ada
kisah Rosululloh dan para sahabat ketika berkumpul. Ada sahabat yang bertanya
kepada Rosululloh “bagaimana sebenar-benarnya wajah Rosululloh?’’ kemudian
Rosululloh menjawab” jika engkau mau melihat wajahku, tengoklah lubang telinga
anakku”. Maka para sahabat satu persatu berdiri dan melihat lubang telinga anak
Rosululloh. Dan apa yang dilihat semua gelap tidak ada apa-apa. Sampai yang
terakhir salah satu sahabat Rosululloh yaitu Abu Bakar. Abu Bakar tidak mau
melihat lubang telinga anak Rosululluh, kemudian Rosululloh bertanya kepada Abu Bakar, “ wahai Abu bakar
kenapa engkau tidak mau menengok telinga anak saya?” Abu Baka menjawab “ wahai
Rosululloh ampuni aku untuk mengatakan yang sebenar-benarnya yang ada pada
diriku, perkenankanlah aku menyampaikan ketika aku mandi, ketika aku makan,
ketika aku bepergian, ketika aku berpidato dll, sesungguhnya aku melihat
wajahmu ya Rosululloh, kemudian Rosululloh menjawab” ya itu jawaban muridku
yang paling cerdas” kemudian Rosululloh mengatakan kepada para sahabat “ wahai
para sahabat jika engkau mau melihat wajahku maka bergurulah kepada Abu Bakar”.
Cerita tersebut merupakan spiritual pada diri kitasebagai perenungan percaya
akan adanya Rosululloh. Jika kita analisis dari Abu Bakar merupakan cahaya Nur
Muhammad dan setiap jamannya akan ada satu guru spiritual.
Jika kita inginmeningkatkan keimanan pada
Alloh SWT hendaknya kita mempunyai guru spiritual. Dan hendaknya kita tidak
menunggu adanya guru spiritual tetapi hendaknya kita yang mencarinya. Manusia
hidup membutukhan orang lain karena tidak bisa hidup sendiri. Alloh menciptakan
makhluk berpasang-pasangan. Jika sudah saatnya hendaknya mencari pasangan untuk
menyempurnakan hidup kita, membatu segala urusan, saling melengkapi setiap
kekurangan.
Berpikir
itu menunjang keimanan, tetapi untuk beriman tidak cukup dengan berpikir.
Karena iman itu domainnya adalah hati. Dari sumber yang bisa dipelajari nur
Muhammad adalah awal penciptaan makhluk. Kemudian nur Muhammad disuruh membaca
dzikir sampai seratus tahun. Setiap tetes keringatnya terciptalah arwah para
nabi, terbentuknya makhluk dari yang
baik dan yang buruk, terbentuknya benda-benda di muka bumi dll. demikian jika
kita mau menspiritual adanya dunia ini secara normativ. Nilai ibadah itu
meliputi yang ada dan yang mungkin ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar