Ilmu
bersifat penjelajah. Penjelajahan merupakan rasa ingin tahu. Penjelajahan
didunia ini berupa fisik. Rasa bosan merupakan kekurangan rasa ingin tahu Rasa
ingin tahu tersebut merupakan kreativitas diri untuk menjadikan diri lebih
berkembang tidak jalan ditempat atau berhenti. Untuk membuktikan sesuatu kepada orang lain dengan cara menjelaskannya,
cara menjelaskannya yaitu dengan pengalaman . Pengalaman merupakan kejadian yang
dahulu sampai saat ini. Manusia tidak akan mengerti apa kejadian yang akan
datang, karena semua yang akan datang merupakan pikiran belum ada pengalaman.
Manusia mempunyai potensi dari yang ada dan yang mungkin ada. Ada potensi untuk
mendekati kepada kebaikan dan ada potensi juga mendekati kejahatan. Untuk
mengoptimalkan potensi yang kita punya dengan berusaha, membaca, berlatih
berkomunikasi, berinteraksi dan menterjemahkan. Dengan mengidentifikasi
potensi-potensi yang ada.
Manusia
makhluk yang plural karena hidup di
dunia. Jika sudah terangkum dilangit hanya satu yaitu kuasaNya semua ciptaan
Tuhan yang diketahui oleh spiritual dan keyakinan kita didalam hati. Di dalam
agama hendaknya dipikirkan yang ada dan yang mungkin ada. Agar tidak terjerumus
maka pikiran harus dibatasi dengan
agama. Banyak penyakit yang harus disembuhkan dengan mendekatkan diri kepada
Tuhan salah satunya rasa malas. Karena malas merupakan godaan setan.
Dimensi
ruang dimana kita mengetahui arah. Dimensi ruang itu sangat penting tetapi
tidak sedikit orang yang tidak mengetahui dimensi ruang. Terkadang apa yang
kita rasakan tidak seperti kenyataan yang ada. Mitos merupakan kenyataan yang
berbeda-beda. Bukan selalu dengan keadaan yang sama. Bahaya dari filsafat
secara parsial dengan sepenggal – sepenggal dalam mengikuti filsafat tidak
semua orang bisa menerima filsafat. Karena filsafat merupakan pola pikir. Orang ahli filsafat tidak mau dipanggil
philosof karena ilmu pengetahuan yang tinggi membuatnya lebih rendah hati dan
filsafat adalah halus lebih halus dari pada debu, lebih cepat dari angin.
Filsafat orang dewasa dengan orang yang belum dewasa atau anak kecil. Kita
tidak bisa memaksakan filsafat terhadap anak kecil. Orang idealis berpendapat
makan merupakan dengan pikiran sedangkan orang matrealis makan merupakan
memasukkan nasi kedalam mulut. Maka filsafat setiap orang berbeda-beda.
Berfilsafat
adalah hidup. Filsafat akan hidup jika gemar membaca, merefleksikan apa yang
kita baca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar